TITANIC

TITANIC

Kamis, 07 Juli 2011

Titanic and Revolutionary Road

Nii persamaan film Titanic dng Revolutionary Road,
Selain Sekmennya hampir sama karakter yg di perankan juga sama,Leonardo Di Caprio dan Kate Winslet.
Berapa banyak dari kita yang hidup sesuai dengan yang kita inginkan? Berapa banyak dari kita yang siap mengambil risiko untuk meninggalkan segala kemapanan demi hidup sesuai dengan yang kita inginkan? Berapa banyak dari kita yang mau keluar dari sesuatu yang bernama “comfort zone”? Tidak banyak, mungkin. Film ini bercerita mengenai hal satu itu, melalui pasangan Frank (Leonardo DiCaprio) & April Wheeler (Kate Winslet), yang setelah beberapa tahun menikah mengalami kehampaan dan kekosongan akibat hidup yang tidak sesuai dengan keinginan tersebut. Padahal dilihat dari mana pun, mereka adalah pasangan yang sempurna. Sang suami punya pekerjaan tetap dan mapan, mereka juga memiliki dua anak yang manis, tinggal di rumah yang bagus di Revolutionary Road, dan sebagainya. Namun, kekosongan terus menyelimuti mereka dan menyebabkan hubungan keduanya senantiasa dihiasi dengan pertengkaran. Sampai akhirnya April memiliki sebuah ide, yaitu meminta Frank agar mereka pindah ke Paris, sesuai janji Frank beberapa tahun lalu. Awalnya Frank agak ragu untuk menerima ide istrinya tersebut. Namun, akhirnya dia menerima hal tersebut, apalagi sudah sejak lama dia ingin meninggalkan pekerjaan yang sangat-sangat dibencinya dan ingin melakukan hal yang sebenarnya dia inginkan di Paris. Mereka sepakat untuk pindah ke Paris beberapa bulan kemudian, dan dengan itu hubungan antara kedua suami istri ini mulai membaik dan hangat kembali. Berita tersebut sudah mereka sebar ke tetangga-tetangga serta teman kantor Frank, yang kebanyakan menganggap rencana suami istri tersebut sebagai rencana gila. Coba, untuk apa mereka pindah ke tempat baru, sementara hidup mereka di situ sudah mapan dan tak kekurangan? pikir mereka. Apalagi rencana kedua suami istri tersebut setelah pindah ke Paris adalah April yang bekerja sementara Frank menganggur, yang membuat rencana tersebut semakin dianggap sebagai rencana gila karena hal tersebut (istri-bekerja-suami-menganggur) dianggap tidak masuk akal. Awalnya mereka tidak goyah dengan rencana tersebut, tapi beberapa hal mulai mengganggu rencana mereka, misalnya atasan Frank mulai mempromosikan dirinya dan ia akan naik pangkat yang artinya dia akan mengalami kenaikan gaji. Begitu juga dengan kehamilan tak terencana April, yang akan mengganggu rencana kepindahan mereka. Jadi, apa yang akan terjadi pada suami-istri ini selanjutnya? Apakah rencana kepindahan mereka ke Paris akan terlaksana? Sayangnya saya belum tau kapan film ini tayang di indo,.
Film ini SAKIT! Punya kadar depressing yang agak tinggi, dan bikin saya jadi banyak berpikir (oh yeah biasanya saya sedikit sekali berpikir :p). Masalah yang diangkat dalam film ini cukup menyentil dan memang sering terjadi pada orang-orang kebanyakan. Coba, pasti banyak kan dari kita yang hidup tidak sesuai dengan keinginan, namun akhirnya menganggap hal itu biasa karena sudah menjadi bagian dari rutinitas, sementara sebenarnya ada hal-hal lain yang ingin kita lakukan, tapi kita terlalu takut untuk melakukannya karena takut kehilangan hal-hal yang sudah kita dapatkan tersebut. Contohnya pada suami istri Wheeler tersebut. Dilihat dari mana pun mereka adalah pasangan bahagia, punya segalanya yang mungkin tidak dimiliki oleh pasangan lain. Namun, meskipun begitu, di dalam diri mereka ada kekosongan yang membuat mereka tidak bahagia. Frank dulu bersumpah tidak akan bekerja di Knox seperti ayahnya, namun hasilnya ia malah ‘terjebak’ bekerja di tempat itu selama bertahun-tahun, padahal ada hal lain yang ingin ia lakukan, namun ia terlalu takut meninggalkan pekerjaannya karena takut kehilangan segalanya. Begitu juga dengan April, yang selalu bercita-cita jadi aktris, tapi akhirnya dia hanya jadi ibu rumah tangga biasa setelah menikah dengan Frank. Hal itu juga membuat cinta antara keduanya mulai berkurang. Sifat-sifat yang ada pada diri Frank sebelum menikah, yang membuat April jatuh cinta padanya, mulai menghilang setelah menikah karena pekerjaannya yang membuatnya tampak seperti robot. Hal ini membuat saya jadi mikir juga, banyak hal yang akan berubah setelah pernikahan, dan tidak heran sekarang banyak sekali pasangan-pasangan yang bercerai (dan film ini mungkin akan membuat orang berpikir dua kali jika ingin menikah, hehe :p).
Selain ceritanya yang menyentil dan ‘dalem’, film ini juga didukung oleh duet akting yang amat memukau dari Leonardo DiCaprio dan Kate Winslet, yang sebelumnya pernah dipertemukan dalam salah satu film legendaris Hollywood, Titanic. Keren banget deh akting mereka berdua di sini! Mereka benar-benar sukses memerankan suami istri yang ‘sakit’. Tapi di antara mereka berdua, yang paling saya suka aktingnya di sini adalah Kate Winslet. Wanita satu ini emang piawai sekali ya dalam berakting, dan akting depresinya bikin saya ikutan depresi juga melihatnya. Bener deh, selama nonton film ini saya sangat penasaran dan juga takut untuk mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya karena dalam menonton film ini saya bisa menempatkan diri pada karakter-karakternya. Misalnya, ketika Frank dipromosikan atasannya, saya jadi agak was-was dan cemas, bagaimana ya reaksi April mengenai hal itu? Hehe. Selain duet akting mereka, ada satu lagi karakter yang sangat menarik dan bagus aktingnya di sini, yaitu karakter John yang diperankan Michael Shannon. Karakter ini juga sama ‘sakit’nya dengan pasangan Wheeler, meskipun karakter ini bener-bener nyebelin dan minta digampar banget, tapi ucapan-ucapannya di sini bener banget dan lumayan nyentil pasangan tersebut. Dan dari sekian banyak teman-teman mereka, tampaknya hanya karakter ini yang mengerti tentang apa yang terjadi pada pasangan ini. Hebat deh!
Well, secara keseluruhan film ini adalah film yang bagus banget. Awalnya saya kira film ini bakal membosankan, tapi ternyata nggak loh. Film ini akan terus membuka mata anda karena penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya pada pasangan Wheeler tersebut. Selain itu, suasana kelam yang ada dalam film ini turut menambah kadar depressing dari film ini. Recommended!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar